Minggu, 16 November 2014

Makanan Khas Pulau Morotai

Ada beberapa makanan khas Morotai yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun internasional. Makanan Khas Morotai terdiri dari bahan-bahan yang masi tradisional. Berikut kami menyediakan beberapa gambar makanan khas yang ada di Pulau Morotai.
Bia Rica-rica

 Ikan Bakar Dabu-dabu

Ikan Fufu

Kue Bubengka

Nasi Bulu

Papeda







Selasa, 11 November 2014

Ujian Akhir Informasi Pariwisata (Final Exam of Tourism Information)

Saat ini, Training TaiwanICDF telah sampai pada akhir training dan telah sampai pada tahap Ujian Akhir. Kali ini, pihak dari MTB Morotai menyelenggarakan Ujian Akhir Untuk Tourism Information yang berlokasi di Jababeka Morotai. Lokasi ini di pilih dengan alasan Ujian Akhir kali ini bertemakan Simulasi Pemandu Wisata. Kegiatan ini bersifat Outdoor.












Outdoor Activity Kompetisi Foto (Tourism Information Training)

Kegiatan outdoor yang dilaksanakan di pulau galo-galo dan dodola sangat menarik dan menyenangkan. Panitia pelaksana mengadakan beberapa lomba,antara lain adalah lomba kebersihan, lomba foto kelompok dan tebak kata dalam bahasa Inggris. Penyelenggara kegiatan ini atas kerja sama TaiwanICDF dan Morotai Tourism Board (MTB).
Lomba Foto Kelompok
 Kelompok 1

 Kelompok 2

 Kelompok 3

Kelompok 4

Foto Kegiatan di atas adalah dimana peserta training membersihkan pulau Galo-galo dan Dodola dengan mengumpulkan sampah yang ada di pulau tersebut. Diharapkan dengan kegiatan ini, masyarakat Morotai bisa sadar akan kebersihan,terutama kebersihan tempat-tempat pariwisata yang ada di Pulau Morotai






































Outdoor Activity of Tourism Information (Galo-galo Island & Dodola Island)

Sabtu 01 November 2014, TaiwanICDF yang bekerja sama dengan MTB Morotai menyelenggarakan kegiatan outdoor training yang diadakan di Pulau Galo-galo dan Pulau Dodola. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat Pulau Morotai peduli dengan kebersihan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Pulau Morotai. Selain itu,dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Pulau Morotai sadar akan aset daerah yang dimiliki oleh Morotai sangatlah luar biasa dan perlu dikembangkan.




















































































Kamis, 23 Oktober 2014

LISTRIK, PENERBANGAN, DAN BAHARI

I.                    LISTRIK
Dengan meningkatnya kegiatan sosial ekonomi dalam waktu 20 tahun kedepan, kebutuhan listrik akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah dan aktifitas perekonomian penduduk. Pelayanan listrik sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan sosial, ekonomi dan pemerintahan di Pulau Morotai. Untuk itu, peningkatan produksi-pun harus dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik. Perkiraan kebutuhan pelayanan listrik penting untuk diperhitungkan. Kebutuhan  ini dapat diperkirakan dengan menggunakan pendekatan diasumsikan kebutuhan rumahtangga 450 KWh per kepala keluarga (KK) dengan asumsi 1 KK mewakili 4 orang.
Untuk kebutuhan perkantoran pemerintah dan swasta, fasilitas umum diasumsikan 10 % (penerangan jalan) dan fasilitas sosial dan pemerintahan diasumsikan 20% serta industri diasumsikan 250% dari kebutuhan rumah tangga.
Kebutuhan listrik di Kabupaten Morotai pada tahun 2030  diperkirakan total sekitar 35.275 kW, dengan rincian sebagai berikut :
1.  Kebutuhan listrik rumahtangga sekitar 9.283 kW.
2.  Kebutuhan listrik perkantoran, fasum dan fasos sekitar 1.857 kW.
3.  Kebutuhan listrik penerangan jalan sekitar 928 kW.
4.  Kebutuhan listrik untuk industri sekitar 23.207 kW.
Rencana kebutuhan listrik dengan asumsi semua KK dapat dialiri listrik diwilayah ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
TAHUN
MOROTAL SELATAN 
MOROTAI SELATAN BARAT
MOROTAI UTARA
MOROTAI TIMUR
MOROTAI JAYA
2015
8.144,81
5.638,26
4.317,44
3.920,06
4.189,25
2020
8.992,53
6.225,10
4.766,80
4.328,06
4.625,27
2025
9.928,48
6.873,01
5.262,94
4.778,53
5.106,68
2030
10.961,84
7.588,36
5.810,71
5.275,89
5.638,18
Di Pulau Morotai terdapat 2 macam Pembangkit Listrik, yaitu :
1.       Pembangkit Listrik Tenaga Mesin (PLN)
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin yang ada di Desa Wawama saat ini digunakan untuk keperluan pasokan listrik di Morotai Selatan barat, Morotai Selatan dan Morotai Timur serta Morotai Utara. Dengan kapasitas 800 KW (kilo Watt) sementara kebutuhan pasokan listrik sekitar 1.250 KW (kilo Watt).
2.       Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Tenaga Surya yang ada di Pulau Morotai tepatnya di Desa Juanga, tepatnya pada hari sabtu, 14 April 2013 telah dapat menikmati layanan listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik ramah lingkungan yaitu PLTS hybrid kapasitas 600 kilo Watt peak (kWp). PLTS Morotai merupakan PLTS dengan kapasitas terbesar yang di operasikan oleh PLN selama ini.
Ini adalah PLTS terbesar yang pernah dioperasikan PLN di seluruh Indonesia, dan diharapkan dapat ikut mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Morotai. Dengan beroperasinya PLTS ini, PLN mampu mengurangi penggunaan BBM setiap harinya rata-rata dengan 800 liter atau ekuivalen penghematan senilai Rp 2,5 milyar / tahun seluruh masyarakat pulau Morotai bersama-sama ikut menjaga instalasi kelistrikan ini.
II.                    PENERBANGAN
Lapangan terbang Pulau Morotai adalah salah satu peninggalan bersejarah Perang Dunia II, Bandar Udara Pitu memiliki kemampuan menampung jenis pesawat Hercules, Cassa dan Twin Otter.  Bandara ini merupakan bandara militer milik TNI AU. Fasilitas yang dimiliki dengan panjang landasan kurang dari 2800 x 50 m. Dengan  keunggulan panjang runway sepanjang 2.800m, bandara ini dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar dengan penumpang per trip 200 orang. Selain penumpang, ada hal yang belum digarap, yaitu cargo penerbangan. Potensi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial ekonomi Pulau Morotai.
Seiring berkembangnya Pulau Morotai Menjadi Kabupaten berkembang pulau penerbangan yang ada, dimulai dari penetapan nama lapangan terbang menjadi lapangan terbang Leo Watimena. Maskapai pesawatpun silih berganti, Seperti ekspress air, NBA,  susi air. 
III.                  BAHARI

1.       Pulau Dodola
     Pulau Dodola merupakan salah satu alasan mengapa para wisatawan datang berkunjung ke Morotai. Pulau ini dikelilingi oleh hamparan pantai pasir putih yang halus, luasan pasir putih yang menghubungkan Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil. Sentuhan Pemerintah Daerah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas wisata dapat memenuhi keinginan bagi anda yang ingin menikmati Pulau Dodola hingga berhari-hari. Cottage-cottage yang ada dapat menjadi pilihan untuk dihuni. Panorama alam sekitar dan airnya yang jernih sangat cocok untuk bersantai, berenang, memancing, menyelam. Tersedia juga fasilitas jet ski dan lain sebagainya bagi anda yang akan menyewanya. Untuk berkeliling Dodola atau mengunjungi pulau-pulau di sekitarnya. Pulau Dodola berjarak hanya 5 mil dari Daruba, ibukota Kabupaten Morotai. Dari pelabuhan Daruba perjalanan ke Dodola dapat dilakukan dengan menyewa speedboat dan kapal-kapal tradisional yang tersedia melalui sentuhan Dinas Pariwisata dengan PNPM Pariwisatanya. 
2.       Pulau Kolorai
Kolorai merupakan pulau berpenghuni yang bersahabat, pulau berpasir putih dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan. Karena lokasinya yang berdekatan dengan Dodola sebisa mungkin anda sempatkan waktu untuk mengunjungi Kolorai. Ada beberapa spot diving dan snorkeling di sekitar Kolorai yang akan membuat anda terkesan. Sajian kuliner khusus berbahan ikan dari masyarakat setempat mengundang lidah untuk mencicipinya.
3.       Pulau Mitita
Pulau Matita adalah pulau paling selatan di Kabupaten Pulau Morotai, Dibutuhkan kurang lebih 20 menit menggunakan Speedboat dari Daruba.
Pulau yang selalu menyapa anda yang datang melalui Halmahera Utara (tobelo), dengan sejuta keindahannya menarik perhatiaan kita untuk mengunjungi Pulau ini. Panorama alam dan ke-eksotikan pantai yang natural serta keanekargaman biota bawah laut yang memanjakan anda. Varian ikan hiu dan Ikan Pari Manta dapat dijumpai di pulau ini dengan waktu tertentu. Dibutuhkan ketepatan waktu bagi anda yang ingin berkunjung ke pulau ini, ombak dan arus yang cukup kuat disekitar pulau ini menjadi simbol kekuatan.
4.       Pasir Putih
Pulau kecil yang berada diantara Pulau Matita dan Pulau Kokoya yang berjarak kurang lebih 25 menit dari kota Daruba ini mempunyai karakteristik yang unik, yaitu pulau tanpa penghuni. Karena pulau ini hanya kumpulan pasir putih yang halus. Keindahan pantai dari semua sisi menjadi daya tarik dari pulau ini. Kekayaan Bioata bawah laut yang ada sangatlah mengagumkan untuk di anda nikmati. Dikarenakan pulau ini tanpa penghuni alias tanpa pepohonan dan tumbuhan maka wisata bawah laut menjadi incaran untuk menambah pengalaman liburan di Pulau Morotai.
5.       Pulau Kokoya
Pulau Kokoya dikelilingi oleh hamparan pantai pasir putih dan terubuh karang yang sangat memanjakan dan Olahraga snorkling-lah menjadi kegiatan utama bagi anda yang datang. Sajian terumbu karang yang terbentang luas serasa tidak cukup untuk dinikmati dalam sehari. Pulau Dodola berjarak hanya 3 mil dari Daruba. Kita dapat menggunakan speedboat dan kapal tradisional untuk mencapai ke pulau ini.
6.       Pulau Kappa-kappa
Pulau yang berjarak 1.5 mil dari Daruba, Pulau yang mempunyai keunikan tersendiri bagi anda yang mengunjunginya. Pulau terkecil yang ada di Kecamatan Morotai Selatan ini menyimpan misteri bagi and pencinta olahraga Snorkling dan Diving. terumbuh karang menyajikan keindahannya di sekeliling pulau ini. Bagi para fotografer bawah laut siapkan peralatan anda, dan jangan lewatkan kesempatan untuk mengabadikan di frame kamera anda.
7.       Pulau Galo-galo
Pulau Galo-galo adalah Pulau yang mempunyai keindahan yang tak kalah menariknya, halusnya Pasir Putih dan Panorama serta keindahan bawah lautnya dapat menyandingi dibandingkan dengan Pulau Dodola. Fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Daerah menjadi pelengkap dalam penyediaan jasa pelayanan bagi anda yang mengunjungi Pulau ini. Dengan menggunakan speedboat kurang lebih 40 menit dari kota Daruba anda bisa mmelihat sekaligus menikmati keindahan yang telah disajikan.
8.       Pulau Rao
Pulau terbesar kedua terletak di sebelah selatan barat Kabupaten Pulau Morotai ini mempunyai empat desa yang terdiri dari Leo-leo, Posi-posi, Aru dan Leomadoro. Pulau ini menyimpan keindahan alam yang menarik untuk anda kunjungi. Air jatuh (bahasa lokal) atau air terjun menjadi panorama kebanggaan bagi Desa Leo-leo dan Posi-posi. Terdapat juga keunikan alam yaitu batu yang mengeluarkan aroma kopi disekelilingnya pada waktu-waktu tertentu.
Tak kalah menariknya keindahan bawah laut menyajikan pengalaman baru bagi anda pencinta olahraga Snorkling dan Diving. Varian ikan hiu, dugong, hewan-hewan makro dan biota laut lainnya yang harus di abadikan kedalam frame foto anda. Dibutuhkan kurang lebih 90 menit dari Daruba ke Pulau Rao dengan menggunakan speedboat.
9.       Pulau Tabailenge
Pulau dengan hamparan pasir putih di timur Morotai yang menjadi salah satu destinasi yang patut anda kunjungi. Pulau dengan panorama yang indah dan sejuk di pagi hari, anda bisa menikmati cantiknya matahari terbit di timur pulau, di bagian utara pulau anda bisa melihat ombak yang menjadi lokasi surfing.
Bagi penggemar snorkeling dan diving, Pulau Tabailenge memiliki salah satu spot diving terbaik di Morotai yang wajib anda kunjungi. Untuk menuju lokasi  yang berjarak 5 mil dari Bere-bere, anda bisa menyewa speed boat.
9.       Pulau Zum-zum
Secara filosofi Pulau Sum Sum artinya sumur atau parigi, dalam konteks lain orang menyebut Pulau McArthur (MCArthur Island). Pulau Zum-zum memiliki makna strategis pada Perang Pasifik (PD II), karena Pulau Zum-zum menjadi tempat persembunyian dan peristrahatan Jenderal Douglas McArthur, di tempat ini pula Jenderal Douglas McArthur melakukan koordinasi rahasia dengan para Jenderal Sekutu Amerika di Pasifik, Australia, Asia dan Eropa dalam mendesign strategi  pembebasan dan penguasaan wilayah pendudukan tentara Jepang dan tentara Jerman (Nazi) diseluruh wilayah pasifik, Asia dan Eropa,terutama kekuatan tentara Jepang yang berkedudukan di Halmahera, Borneo, New Guinea dan Philippine Islands (Davao, Mindanao, Leyte dan Samar).Tahun 1944-1945.
 
                      Berdasarkan informasi saksi mata dan bukti sejarah bahwa di Pulau Zum-zum terdapat benda atau peralatan Perang Dunia Kedua berupa Mobil Tank, Meriam anti Pesawat Udara, Mobil Jip dan beberapa gedung tua serta bunker namun karena minimnya pengawasan sehingga situs sejarah PD II yang unik dan eksotis ini tinggal cerita empiris kejayaan peradaban Morotai masa lalu, tersisah hanyalah sebuah bunker tua yang akan membawa imajinasi kita menelusuri liku-liku kisah perang Dunia Kedua pada Tahun 1944-1945 di Bumi Morotai.